loading...

Syarat Utama Bertaqwa? - Hallo sahabat Pahala Online, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Syarat Utama Bertaqwa?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Area Fikih, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.



Judul : Syarat Utama Bertaqwa?
link : Syarat Utama Bertaqwa?

Baca juga


Syarat Utama Bertaqwa?

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh



Maha Suci Allah Sang Maha penerang langit dan bumi dengan cahaya zhahir dan bathin, cahaya yang menerangi jiwa dengan khusyu’ dan kemuliaan, segala sifat-sifat yang luhur terbit dari Sang Maha bercahaya yang menerbitkannya dari matahari-Nya, sang matahari risalah yang diciptakan untuk menerangi hamba-hamba- Nya dengan cahaya dunia dan akhirah, sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, cahaya kebahagiaan dunia dan akhirah yang diterbitkan oleh Allah, matahari ciptaan-Nya, kekasih-Nya, yang membawa kepada terang benderang kehidupan dunia dan akhirah, sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. 

Maha Suci Allah, cahaya yang abadi, cahaya kemuliaan, cahaya cinta dan kelembutan yang kekal..

Panggilan kelembutan Allah tiada pernah terputus sepanjang waktu dan zaman melalui para nabi dan rasul, dan Allah jadikan pula seluruh alam jagad raya ini sebagai seruan yang mengundang hamba-hamba- Nya untuk menuju dan mengenal Sang Pencipta, pencipta langit dan bumi serta seluruh alam semesta, semakin seseorang mendalami ilmu dunia atau ilmu akhirah dengan hati yang suci, maka mereka akan menemukan Allah. Dan keagungan-Nya ada dalam setiap butiran sel di alam semesta yang merupakan lambang keagungan Ilahi. 

Mereka akan menemukan kemuliaan tuntunan sayyidina Muhammad, dan kesempurnaan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di dalam semua ilmu yang mereka pelajari. Maka sungguh beruntung mereka yang mengikuti tuntunan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, beruntung mereka yang mempelajari mutiara-mutiara luhur yang disampaikan oleh sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

ÙˆَÙ…َÙ†ْ ÙŠَتَّÙ‚ِ اللَّÙ‡َ ÙŠَجْعَÙ„ْ Ù„َÙ‡ُ Ù…َØ®ْرَجًا، ÙˆَÙŠَرْزُÙ‚ْÙ‡ُ Ù…ِÙ†ْ Ø­َÙŠْØ«ُ Ù„َا ÙŠَØ­ْتَسِبُ ( الطلاق: 2-3 )

” Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberinya jalan penyelesaian, dan memberinya rezeki dari yang tiada disangka-sangkanya “. ( QS. At Thalaq: 2-3 )

Sang Maha Mulia dan Maha Bercahaya, Sang Maha Dermawan dan Maha melimpahkan anugerah sepanjang masa hingga masa berakhir dan bermula masa yang abadi dan kekal, Sang Maha pemilik kebahagiaan hidup, Sang Maha pemilik kebahagiaan dunia dan akhirah, Sang Maha pemilik dan yang melimpahkan anugerah dunia dan akhirah berfirman: ” Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah subhanahu wata’ala, maka Allah menjadikan baginya penyelesaian dari segala masalah dan kesulitan, dan Allah berikan ia rizki dari hal yang tidak ia sangka-sangka”, apakah hal ini benar? Inilah berita yang paling benar dari semua berita yang kita dengar.

Terkadang berita yang kita dengar lebih banyak kita percaya daripada berita dari Sang pemilik alam semesta, tidak sepantasnya hal itu terjadi. Kita harus lebih percaya terhadap berita yang datang dari Allah daripada berita yang datang dari media atau makhluk. Berita ini datang dari Sang pencipta jagad raya yang mencipta alam dari tiada dan yang selalu siap melimpahkan anugerah yang kekal bagi hamba-hamba- Nya yang mulia, yang mau mendekat kepada kemuliaan dan mau mencintai hamba-hamba- Nya yang mulia. Firman Allah subhanahu wata’ala: ” Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah”, apakah takwa itu? Takwa adalah berusaha semampunya menjalankan perintah Allah, dan berusaha semampunya menghindari larangan Allah, beristighfar jika terjebak dalam dosa serta bersyukur jika berhasil taat kepada Allah. Tetapi jika lebih diringkas lagi makna takwa adalah mengikuti sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan yang selain itu tidaklah dinamakan takwa.

Barangsiapa yang mengikuti sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, mencintai Rasulullah, memuliakan Rasulullah, merindukan Rasulullah dan mengikuti apa yang diajarkan sang nabi semampunya, maka akan Allah limpahkan rizki dan penyelesaian dari segala kesulitan, dan yang berkata adalah Sang pemilik rizki dan kemuliaan, yang berbicara adalah Allah Rabbul ‘alamin, akan ditumpahruahkan kemuliaan untuk para pecinta sayyidina Muhammad, setiap masalah apapun akan diselesaikan, dan akan diberikan rizki yang seluas-luasnya, untuk siapa? untuk yang bertakwa, siapa yang bertakwa? mereka yang mencintai dan mengikuti tuntunan sayyidina Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Khazinah Allah yaitu pendaman keluhuran Allah. Yang telah diperjelas dengan firman-Nya subhanahu wata’ala:

ÙˆَÙ…َا Ø£َرْسَÙ„ْÙ†َاكَ Ø¥ِÙ„َّا رَØ­ْÙ…َØ©ً Ù„ِÙ„ْعَالَÙ…ِينَ ( الأنبياء : 107 )

” Dan tiadalah Kami mengutusmu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”. ( QS.AlAnbiya’: 107 )

Maka semakin kita mendekat kepada sang rahmat ini, semakin tercurahkanlah rahmat dari Allah untuk kita, di alam kehidupan, di alam kematian, di alam barzakh, di alam dunia dan akhirah akan dipenuhi dengan rahmah dan keluhuran, jika kita mengikuti Shahib Ar Rahmah, sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan jika lepas dari tuntunan sang nabi maka bersiaplah dihadapanmu limpahan musibah menanti dalam kehidupanmu di alam dunia, alam barzakh dan yaumul qiyamah. Jika mengikuti tuntunan sang nabi maka bersiaplah dihadapanmu limpahan anugerah dalam kehidupanmu di alam dunia, di alam barzakh dan hari kiamat. Inilah rahmatan lil’alamin, Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Hadirin hadirat, firman Allah subhanahu wata’ala:

ÙˆَÙŠَرْزُÙ‚ْÙ‡ُ Ù…ِÙ†ْ Ø­َÙŠْØ«ُ Ù„َا ÙŠَØ­ْتَسِبُ ( الطلاق: 3 )

“dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya “. ( QS. At Thalaq: 3)

Diberikan oleh Allah subhanahu wata’ala rizki yang zhahir seperti masalah rumah tangga dipermudah, masalah harta dipermudah, masalah pekerjaan dipermudah. Dan diberikan pula rizki yang bathin seperti seseorang yang mengeluh: ” saya pendosa, siang dan malam selalu berbuat dosa, tetapi hati saya masih dipenuhi cinta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan saya berusaha semampunya untuk taat kepada Allah tetapi masih banyak yang tidak mampu untuk saya lakukan”, maka tanpa ia sadari suatu saat akan datang kepadanya hidayah, berbalik hari-harinya dan ia berubah menjadi orang yang lebih shalih dari orang-orang shalih yang ia lihat sebelumnya.

Allah swt bisa menumpahkan cahaya hidayah sehingga ia bisa mulia dan luhur karena budi pekertinya atau karena niat baiknya, Allah mampu menjadikannya terlimpahkan kemuliaan dengan dia berusaha bertakwa kepada Allah, semampunya ia hadir di majelis ta’lim, semampunya hadir di majelis dzikir, semampunya melakukan shalat lima waktu, semampunya melakukan hal-hal yang diperintah oleh Allah, semampunya meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah, kemudian memohonlah dan memintalah dengan segala kelemahan kita:” Rabbi dengan segala kelemahanku, jika aku mampu maka tidak satu dosa pun yang akan kulakukan wahai Allah, kalau aku mampu maka siang dan malamku hanya untuk Engkau wahai Rabbi, namun hamba yang lemah dan penuh dosa ini. Kau telah menciptakan manusia dalam keadaan lemah, Wahai Rabbi Engkau Maha Kuat maka bantulah aku yang lemah ini, segala amal-amalku yang buruk gantilah dengan kemuliaan , maka hal yang seperti ini sangatlah mudah bagi Yang Maha Dermawan, Allah Rabbul ‘Alamin.

Allah subhanahu wata’ala juga berfirman:

ÙˆَÙ…َÙ†ْ ÙŠَتَّÙ‚ِ اللَّÙ‡َ ÙŠَجْعَÙ„ْ Ù„َÙ‡ُ Ù…ِÙ†ْ Ø£َÙ…ْرِÙ‡ِ ÙŠُسْرًا( الطلاق: 4 )

” Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya”. ( QS. At Thalaq: 4 )

Orang yang belum mendengar ayat ini mungkin masih sering merasa: ” aku ini sering berbuat semampuku, bertakwa dan beramal tetapi aku masih terus dalam kesulitan”, sekarang kita telah mendengar ayat ini dan kita tidak mendengarnya kecuali dengan izin Allah subhanahu wata’ala, maka percayalah dengan ketakwaan kita akan terbuka segala kemudahan,InsyaAllah…Amiin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Sumber : https://kakheru.wordpress.com/2010/05/17/taqwa-harus-mengikuti-tuntunan-rasulullah-saw/


Demikianlah Artikel

Sekianlah artikel kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.