loading...

Definisi Tingkatan Sabar Menurut Rasullullah SAW - Hallo sahabat Pahala Online, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Definisi Tingkatan Sabar Menurut Rasullullah SAW, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Definisi Pengertian, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.



Judul : Definisi Tingkatan Sabar Menurut Rasullullah SAW
link : Definisi Tingkatan Sabar Menurut Rasullullah SAW

Baca juga


Definisi Tingkatan Sabar Menurut Rasullullah SAW

Sabar merupakan sebuah ilmu tingkat tinggi yang tidak semua orang mampu menguasainya. Sabar akan memberikan rasa nyaman, bahagia, dan gembira kepada orang yang telah menguasainya. Ada banyak sekali hadist dan ayat yang membahas tentang sabar dan tercantum dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Bismillahirrahmanirrahim,

Sabar secara etimologi, sabar (ash-shabar) berarti menahan dan mengekang (al-habs wa al-kuf). Secara terminologis sabar berarti menahan diri dari segala sesuatu yang tidak di sukai karena mengharap ridha Allah. Yang tidak di sukai itu tidak selamanya terdiri dari hal-hal yang tidak di senangi seperti musibah kematian, sakit, kelaparan dan sebagainya, tapi juga bisa berupa hal-hal yang di senangi. Sabar dalam hal ini berarti menahan dan mengekang diri dari memperturutkan hawa nafsu.


Dalam islam dijelaskan bahwa yang di maksud sabar ialah menahan diri dalam menanggung suatu penderitaan,baik dalam menemukan sesuatu yang tidak di ingini ataupun dalam bentuk kehilangan sesuatu yang disenangi. Imam Al-ghazali mengatakan bahwa sabar adalah suatu kondisi mental dalam mengendalikan nafsu yang tumbuhnya atas dorongan ajaran islam.

Dengan kata lain sabar ialah tetap tegaknya dorongan agama berhadapan dengan dorongan hawa nafsu.dorongan agama ialah hidayah Allah kepada manusia untuk mengenal Allah, Rasul serta mengamalkan ajaran-Nya. Sedangkan dorongan hawa nafsu ialah tuntutan syahwat dan keinginan-keinginan rendah yang minta di laksanakan. Barang siapa yang tegak bertahan sehingga dapat menundukkan dorongan hawa nafsu secara terus menerus maka orang tersebut termasuk golongan orang yang sabar.

Tingkatan Sabar :

Berpijak dari pengertian sabar menurut Al-Ghazali di atas,maka upaya manusia untuk bersabar dapat di golongkan dalam tiga tingkatan,yaitu:
  1. Orang yang sanggup mengalahkan hawa nafsunya, karena mempunyai daya juang dan kesabaran yang tinggi.
  2. Orang yang kalah oleh hawa nafsunya.
  3. Orang yang mempunyai daya tahan terhadap dorongan nafsu, tetapi suatu ketika ia kalah, karena besarnya dorongan nafsu. Meskipun demikian, ia bangun lagi dan terus tetap bertahan dengan sabar atas dorongan nafsu tersebut.
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ad-Dunia, Nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi Wasallam membagi sabar menjadi tiga tingkatan, yaitu
  1. Kesabaran dalam menghadapi musibah
  2. Kesabaran dalam mematuhi perintah Allah Subhannahu Wa Ta'ala, dan
  3. Kesabaran diri untuk tidak melakukan maksiat.
Macam-Macam Sabar:
  1. Sabar menerima cobaan hidup. Cobaan hidup, baik fisik maupun non fisik, akan menimpa semua orang baik berupa lapar, haus, sakit, rasa takut, kehilangan orang-orang yang di cintai, kerugian harta benda dan lain sebagainya. Cobaan seperti itu bersifat alami, manusiawi, oleh sebab itu tidak ada seorang pun yang dapat menghindar.Yang diperlukan adalah menerimanya dengan penuh kesabaran, seraya memulangkan segala sesuatunya kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala.
  2. Sabar dari Keinginan Hawa Nafsu. Hawa nafsu menginginkan segala macam kenikmatan hidup,kesenangan dan kemegahan dunia. Untuk mengendalikan segala keinginan itu di butuhkan kesabaran. Jangan sampai semua kesenangan hidup dunia itu membuat orang lupa diri apa lagi lupa Allah Subhannahu wa Ta'ala.
  3. Sabar Dalam Taat Kepada Allah Subhannahu Wa Ta'ala Dalam menaati perintah Allah, terutama dalam beribadah kepada-Nya di perlukan kesabaran.
  4. Sabar Dalam Berdakwah .Jalan dakwah adalah jalan panjang berliku-liku yang penuh dengan segala onak dan duri. Seseorang yang melalui jalan ini harus memiliki kesabaran.^^
  5. Sabar Dalam Perang.Dalam peperangan sangat di perlukan kesabaran, apalagi menghadapi musuh yang lebih banyak atau lebih kuat. Dalam keadaan terdesak sekali pun, seorang prajurit Islam tidak boleh lari meninggalkan medan perang, kecuali sebagai bagian dari siasat perang ( QS. Al-Anfal 15-16 ).
  6. Sabar Dalam Pergaulan. Dalam pergaulan sesama manusia baik antara suami isteri, antara orang tua dengan anak, antara tetangga dengan tetangga, antara guru dan murid, atau dalam masyarakat yang lebih luas, akan ditemui hal-hal yang tidak menyenangkan atau menyinggung perasaan. Oleh sebab itu dalam pergaulan sehari-hari di butuhkan kesabaran sehingga tidak cepat marah, atau memutuskan hubungan apabila menemui hal-hal yang tidak di sukai.

Semoga bermanfaat.

Sumber : http://kultum648.blogspot.co.id/2014/11/kajian-tentang-sabar.html


Demikianlah Artikel

Sekianlah artikel kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.