loading...

Tata Cara Niat Doa Dan Waktu Sholat Gerhana Matahari/Bulan - Hallo sahabat Pahala Online, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Tata Cara Niat Doa Dan Waktu Sholat Gerhana Matahari/Bulan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Shalat, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.



Judul : Tata Cara Niat Doa Dan Waktu Sholat Gerhana Matahari/Bulan
link : Tata Cara Niat Doa Dan Waktu Sholat Gerhana Matahari/Bulan

Baca juga


Tata Cara Niat Doa Dan Waktu Sholat Gerhana Matahari/Bulan

Tata Cara Niat Dan Waktu Sholat Gerhana Matahari/Bulan - Tentunya kita sudah pada mengenal dengan yang namanya sholat gerhana, lantaran sholat gerhana itu ialah merupakan sholat sunat yang di laksanakan saat sedang terjadinya gerhana baik gerhana matahari maupun gerhana bulan sehingga sholat gerhana sanggup di laksankan siang ataupun malam, lantaran terjadinya gerhana sanggup pada waktu siang dan sanggup juga pada waktu malam hari.

sholat gerhana termasuk sholat yang sanggup di laksanakan kapan saja walaupun dalam waktu yang di haramkan melaksanakan sholat, lantaran ada beberapa waktu yang haram melaksanakan sholat jikalau tidak ada sebab/alasan. Adapun yang mengakibatkan lantaran sanggup nya melaksanakan sholat pada waktu haram itu ada 2 diantaranya lantaran yang mendahului waktu menyerupai sholat istisqo dan kedua lantaran yang berbarengan dengan waktu menyerupai sholat gerhana.

Adapun tata cara sebelum pelaksanaan sholat gerhana hampir sama menyerupai sholat sunat idul Fitri/Adha yaitu sehabis sholat di akhiri dengan khutbah dua namun dalam tata cara dan bacaan sholat menyerupai niat sholat shubuh dan sholat lainnya ada sedikit perbedaan menyerupai pada sholat gerhana mempunyai dua kali ruku dan dua kali bacaan surat fatihah dalam tiap-tiap rakaat, adapun bilangan rakaat sholat gerhana itu ialah 2 rakaat jada dalam dua raakat itu sholat gerhana ada empat kali ruku dan empat kali baca surat fatihah.

Tata Cara Niat Dan Waktu Sholat Gerhana Matahari Tata Cara Niat Doa Dan Waktu Sholat Gerhana Matahari/Bulan

Untuk biar lebih jelasnya tata cara dan bacaan niat serta doa sholat gerhana matahari maupun gerhana bulan sanggup anda ikuti panduannya menyerupai yang akan kami jelaskan dalam artikel ini dengan memakai goresan pena arab latin lengkap dengan artinya guna untuk membantu saudara-saudara kami seiman dan seperjuangan yang masih belum faham atau lantaran mungkin lupa lagi kerena jarang dilaksanakannya.

Adapun tata cara shalat gerhana bulan ataupun matahari ialah sebagai berikut :
1. Niat
Berikut Lafadz Niat Shalat Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari :
Gerhana Bulan

أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

{” Ushallii Sunnatal Khusuufil-Qomari Rak’ataini Lillahi Ta’alaa “}

Artinya : {” Saya niat (melaksanakan) shalat sunnah Gerhana Bulan dua rakaat lantaran Allah ta’ala “}

Gerhana Matahari

أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمسِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

{” Ushallii Sunnatal Kusuufis-Syamsi Rak’ataini Lillahi Ta’alaa “}

Artinya : {” Aku niat (melaksanakan) shalat sunnah Gerhana Matahari dua rakaat lantaran Allah ta’ala “}

2. Takbiratul ihram
3. Membaca do’a istiftah kemudian berta’awudz, dan membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang.
4. Kemudian ruku’, dengan memanjangkan ruku’nya.
5. Kemudian bangun dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ‘sami’allahu liman hamidah, rabbanaa wa lakal hamd’.
6. Setelah i’tidal ini tidak pribadi sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
7. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ yang pertama.
8. Kemudian bangun dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ‘sami’allahu liman hamidah, rabbanaa wa lakal hamd’, kemudian berhenti dengan lama.
9. Kemudian melaksanakan dua kali sujud dengan memanjangkannya, diantara keduanya melaksanakan duduk antara dua sujud sambil memanjangkannya.
10. Kemudian bangun dari sujud kemudian mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
11. Tasyahud.
12. Salam.
13. Setelah itu imam memberikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi tawaran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan budak.

Dalam pelaksanaan sholat gerhana bulan ada sedikit perbedaan yaitu dalam bacaan fatihah dan juga bacaan surat dalam shalat tersebut dinyaringkan (dikeraskan),
sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah:

جَهَرَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – فِى صَلاَةِ الْخُسُوفِ بِقِرَاءَتِهِ

”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menjaherkan bacaannya saat shalat gerhana.” (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)

sedangkan dalam melaksanakan shalat Gerhana Matahari bacaan tersebut tidak dinyaringkan (tidak dikeraskan). Dan dalam membaca surat disetiap raka’atnya disunahkan pula membaca surat-surat yang panjang.

Bacaan Doa Shalat Gerhana Tulisan Arab Latin Lengkap Dengan Artinya

اَللهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَالِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Allaahumma lakal hamdu anta qayyimus samaa waati wal ardhi wa man fiihinna.
Wa lakal hamdu anta malikus samaa waati wal ardhi wa man fiihinna.
Wa lakal hamdu anta nuurus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna.
Wa lakal hamdu antal haqqu, wa wa’dukal haqqu, wa liqaa’uka haqqun, wa qauluka haqqun, wal jannatu haqqun, wannaaru haqqun,
Wannabiyyuuna haqqun, wa muhammadun shallallaahu ‘alaihi wasallama haqqun wassaa’atu haqqun.
Allaahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa ‘alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu,
Faghfirlii maa qaddamtu, wa maa akh-khartu, wa maa asrartu, wa maa a’lantu, wa maa anta a’lamu bihiminnii.
Antal muqaddimu, wa antal mu’akhkhiru, laa ilaaha illaa anta, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah.

Artinya: “Wahai Allah! Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penegak dan pengurus langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji.Engkaulah penguasa (raja) langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah cahaya langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya.Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah Yang Hak (benar),janji-Mu lah yang benar, pertemuan dengan-Mu ialah benar, perkataan-Mu benar, nirwana itu benar (ada), neraka itu benar (ada), para nabi itu benar,Nabi Muhammad saw itu benar, dan hari simpulan zaman itu benar(ada).Wahai Allah! Hanya kepada-Mu lah saya berserah diri, hanya kepada-Mu lah saya beriman, hanya kepada-Mu lah saya bertawakkal hanya kepada-Mu lah saya kembali, hanya dehgan-Mu lah kuhadapi musuhku, dan hanya kepada-Mu lah saya berhukum.Oleh lantaran itu ampunilah segala dosaku, yang telah kulakukan dan yang (mungkin) akan kulakukan, yang kurahasiakan dan yang kulakukan secara terang-terangan,dan dosa-dosa lainnya yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku.Engkaulah Yang Maha Terdahulu dan Engkaulah Yang Maha Terakhir. tak ada Tuhan selain Engkau, dan tak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan dukungan Allah.”



Demikianlah Artikel

Sekianlah artikel kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.