loading...

Hadits Wacana Silaturahmi - Keutamaan Silaturahmi &Kerugian Memutus Tali Silaturahmi - Hallo sahabat Pahala Online, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Hadits Wacana Silaturahmi - Keutamaan Silaturahmi &Kerugian Memutus Tali Silaturahmi, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Hikmah, Artikel Kumpulan Hadits, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.



Judul : Hadits Wacana Silaturahmi - Keutamaan Silaturahmi &Kerugian Memutus Tali Silaturahmi
link : Hadits Wacana Silaturahmi - Keutamaan Silaturahmi &Kerugian Memutus Tali Silaturahmi

Baca juga


Hadits Wacana Silaturahmi - Keutamaan Silaturahmi &Kerugian Memutus Tali Silaturahmi

Kumpulan Doa Islami - Pada kesempatan ini kami akan share hadits-hadits wacana silaturahmi. Pada kumpulan hadits ini kami akan sedikit banyak membahas beberapa keutamaan menyambung silaturahmi dan juga beberapa kerugian bagi orang-orang yang memutus tali silaturahmi.

Seperti yang kita ketahui, bahwa intinya semua agama yang ada di muka bumi ini selalu menganjurkan umatnya untuk berbuat baik kepada semua makhluk hidup, begitu juga dengan agama islam. Dalam islam khususnya, amalan-amalan baik merupakan ibadah, begitu juga saat kita selalu menyambung dan menjaga tali silaturahmi, maka itu juga merupakan ibadah. Karena intinya ibadah bukan hanya sholat saja.

Nah, berikut yaitu beberapa hadits wacana keutamaan bagi orang-orang yang selalu menyambung tali silaturahmi.


  1. Silaturahmi Dapat Mempepanjang Umur dan Memperluas Rezeki
    Orang yang suka mengunjungi sanak saudaranya serta menjalin silaturhami akan dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya. Sebagaimana hadist Rasullullah SAW yang berbunyi:
    مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
    Artinya :
    “Barangsiapa yang bahagia diluaskan rizqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”
  2. Silaturahmi Merupakan konsekuensi dogma kepada Allah SWT
    Silaturahmi yaitu gejala seseorang beriman kepada Allah SWT. Sebagaimana dalam hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra ia berkata: Rasulullah saw bersabda:
    مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ, وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
    Artinya :
    “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari final maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari final maha hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”
  3. Silaturahmi salah satu Penyebab Masuk nirwana dan dijauhkan dari neraka
    Balasan orang yang menyambung tali silaturahmi yaitu didekatkan dengan nirwana dan dijauhkan dari api neraka. Sebagaimana yang tertera dalam hadist berikut ini :
    تَعْبُدُ اللهَ وَلاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ وَتَصِلُ الرَّحِمَ
    Artinya :
    “Engkau menyembah Allah swt dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahmi” (HR Bukhari dan Muslim)
    Dalam riwayat lain disebutkan:
    إِنْ تَمَسَّكَ بِمَا أَمَرْتُهُ بِهِ دخَلَ َالْجَّنََّةَ
    Artinya :
    “Jika dia berpegang dengan apa yang Kuperintahkan kepadanya pasti ia masuk surga.”
  4. Silaturahmi sanggup Terhubung dengan Allah SWT
    Menyambung tali silaturahmi sama dengan menyambung hubungan dengan Allah SWT sebagaimana disebutkan hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra ia berkata bersama-sama Rasulullah saw bersabda:
    إَنَّ اللهَ خَلَقَ الْخَلْقَ حَتَّى إِذَا فَرَغَ مِنْهُمْ قَامَتِ الرَّحِمُ فَقَالَتْ:هَذَا مَقَامُ الْعَائِذُ بِكَ مِنَ الْقَطِيْعَةِ. قَالَ: َنعَمْ, أَمَا تَرْضَيْنَ أَنْ أَصِلَ مَنْ وَصَلَكَ وَأَقْطَعَ مَنْ َقطَعَكَ؟ قَالَتْ: بَلَى. قَالَ: فَذَلِكَ لَكَ
    Artinya :
    “Sesungguhnya Allah swt membuat makhluk, sampai apabila Dia selesai dari (menciptakan) mereka, rahim bangun seraya berkata: ini yaitu kedudukan orang yang berlindung dengan-Mu dari memutuskan. Dia berfirman: “Benar, apakah engkau ridha kalau Aku menyambung orang yang menyambung engkau dan tetapkan orang yang tetapkan engkau?” Ia menjawab: iya. Dia berfirman: “Itulah untukmu”
  5. Silaturahmi Merupakan bentuk Ketaatan kepada Allah SWT
    Menyambung tali silaturahmi yaitu salah satu hal yang diperintahkan oleh Allah SWT maka dengan menjalankan perintahnya maka kita taat kepada Allah SWT. Menjalin silaturahmi juga merupakan salah satu cara meningkatkan tabiat terpuji.

    Allah swt berfirman:
    وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَآأَمَرَ اللهُ بِهِ أَن يُوصَلَ وَيَخشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الْحِسَابِ
    Artinya :
    “dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Rabbnya dan takut kepada hisab yang buruk” (QS. Ar-Ra’d :21)
  6. Silaturahmi merupakan Bersedekah terhadap keluarga sendiri tidak menyerupai sedekah terhadap orang lain
    Mengunjungi sanak saudara dan berinfak yaitu salah satu perbuatan mulia dan mempunyai faedah yang besar. Bersedekah kepada keluarga lebih diutamakan daripada berinfak kepada orang lain dan sanggup menghindari dari perbuatan riya. Bersedekah kepada keluarga dan orang lain kemudian menceritakannya atau riya yaitu salah satu dari hal-hal yang menghapus amal ibadah sedekah tersebut. Hal ini dianjurkan kepada setiap umat muslim sebagaimana yang dijelaskan dalam hadist dari Salman bin ‘Amir ra, dari Nabi saw dia bersabda:
    الصَّدَقَةُ عَلَى الْمِسْكِيْنِ صَدَقَةٌ وَعَلَى ذِي الرَّحِمِ اثْنَتَانِ: صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ
    Artinya :
    “Sedekah terhadap orang miskin yaitu sedekah dan terhadap keluarga sendiri menerima dua pahala: sedekah dan silaturahmi.” (HR Tirmidzi)
    Demikian pula dengan hadits Zainab ats-Tsaqafiyah radhiyallahu ‘anha, istri Abdullah bin Mas’ud ra, saat ia pergi dan bertanya kepada Nabi saw: Apakah boleh dia berinfak kepada suaminya dan belum dewasa yatim yang ada dalam asuhannya? Maka Nabi saw bersabda:
    لَهَا أَجْرَانِ: أَجْرُ الْقَرَابَةِ وَأَجْرُ الصَّدَقَةِ
    Artinya :
    “Untuknya dua pahala, pahala kekeluargaan dan pahala sedekah.” (HR Bukhari dan Muslim)

Meskipun silaturahmi mempunyai banyak keutamaan, namun tidak sedikit orang yang meninggalkannya. Menyepelekan bersilaturahmi bukanlah hal yang baik. Meskipun orang yang kita kunjungi berbuat zhalim, melaksanakan fitnah atau mempunyai sifat sombong kepada kita namun tetap saja kita harus menjalin tali silaturahmi yang baik sebagaimana yang disebutkan dalam hadist berikut :

Dan dari ‘Uqbah bin ‘Amir ra saya berkata: Ya Rasulullah, ceritakanlah kepadaku wacana amalan yang utama, maka dia bersabda:
صِلْ مَنْ قَطَعَكَ وَأَعْطِ مَنْ حَرَمَكَ وَأَعْرِضْ عَمَّنْ ظَلَمَكَ
Artinya :
“Sambunglah orang yang tetapkan (hubungan dengan)mu, berilah kepada orang yang tidak memberi kepadamu, dan berpalinglah dari orang yang berbuat zalim kepadamu” (HR Ahmad)

Bagi Orang yang tetapkan tali silaturahmi tidak hanya berdosa besar melainkan juga akan menerima kerugian sebagaimana yang hadist-hadits berikut :
  1. Memutus Silaturahmi Dapat Memutus Rahmat Allah SWT
    لاَ تَنْزِلُ الرَّحْمَةُ عَلَى قَوْمٍ فِيْهِمْ قَاطِعُ رَحِمٍ
    Artinya :
    “Rahmat tidak akan turun kepada kaum yang padanya terdapat orang yang tetapkan tali silaturahmi” (HR Muslim)
  2. Memutus Silaturahmi Tidak Akan Masuk Surga
    لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ
    Artinya :
    “Tidak akan masuk nirwana orang yang tetapkan (silaturahmi)” (HR Bukhari dan Muslim)
  3. Memutus Silaturahmi Tidak Akan Diterima Amal Ibadahnya
    إِنَّ أَعْمَالَ بَنِي آدَمَ تُعْرَضُ كُلَّ خَمِيْسٍ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ فَلاَ يُقْبَلُ عَمَلُ قَاطِعِ رَحِمٍ
    Artinya :
    “Sesungguhnya amal ibadah insan diperlihatkan setiap hari Kamis malam Jum’at, maka tidak diterima amal ibadah orang yang tetapkan hubungan silaturahmi” (HR Ahmad)

Itulah beberapa hadits wacana silaturahmi, hadits-hadits wacana keutamaan silaturahmi serta kerugian bagi orang-orang yang suka memutus tali silaturahmi. Dan tentunya masih banyak lagi hadits-hadits lainnya yang meriwayatkan wacana keutamaan silaturahmi. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu menjaga dan menjalin tali silaturahmi. Amin.
Referensi: DalamIslam.com, FiqihMuslim.com
Terima kasih, supaya bermanfaat.


Demikianlah Artikel

Sekianlah artikel kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.