loading...

Keistimewaan Lailatul Qadar, Malam Lailatul Qodr - Hallo sahabat Pahala Online, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Keistimewaan Lailatul Qadar, Malam Lailatul Qodr, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artikel Islami, Artikel Gema Ramadhan, Artikel Hikmah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.



Judul : Keistimewaan Lailatul Qadar, Malam Lailatul Qodr
link : Keistimewaan Lailatul Qadar, Malam Lailatul Qodr

Baca juga


Keistimewaan Lailatul Qadar, Malam Lailatul Qodr


Kumpulan Doa Islami - Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh kemuliaan dan keistmewaan yang sangat luar biasa. Malam Lailatul Qadar ini sanggup dijumpai hanya sekali dalam setahun yaitu pada malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan ramadhan, dan tidak semua orang sanggup menjumpai malam yang penuh keistimewaan dan kemuliaan ini.

Rasulullah SAW memerintahkan umatnya yang hendak mendapat malam mulia ini semoga mencarinya pada malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan ramadhan, sebagaimana diriwayatkan oleh imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Carilah Lailatul Qadar pada malam yang ganjil dalam sepuluh malam yang selesai dari Ramadhan”.

Adapun beberapa diantara Keistimewaan atau Kemuliaannya yaitu sebagai berikut:

 merupakan malam yang penuh kemuliaan dan keistmewaan yang sangat luar biasa Keistimewaan Lailatul Qadar, Malam Lailatul Qodr
Ilustrasi : 

7 Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

  1. Lailatul Qadar yaitu waktu diturunkannya Al Qur’an
    Ibnu ‘Abbas dan selainnya mengatakan, “Allah menurunkan Al Qur’an secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah menurunkan Al Qur’an kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- tersebut secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 403). Ini sudah menunjukkan keistimewaan Lailatul Qadar.


  2. Lailatul Qadar lebih baik dari 1000 bulan
    Allah Ta’ala berfirman,
    لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
    Artinya :
    “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadar: 3).

    An Nakho’i mengatakan, “Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan.” (Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal. 341). Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya beropini bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan yaitu shalat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari shalat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar. (Zaadul Masiir, 9: 191). Ini sungguh keutamaan Lailatul Qadar yang luar biasa.
  3. Lailatul Qadar yaitu malam yang penuh keberkahan.
    Allah Ta’ala berfirman,
    إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ  
    Artinya :
    “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. dan gotong royong Kami-lah yang memberi peringatan.  (QS. Ad Dukhan : 3).
    Malam penuh berkah ini yaitu malam ‘lailatul qadar’ dan ini sudah menunjukkan keistimewaan malam tersebut, apalagi dirinci dengan point-point selanjutnya.
  4. Malaikat dan juga Ar Ruuh -yaitu malaikat Jibril- turun pada Lailatul Qadar.
    Keistimewaan Lailatul Qadar ditandai pula dengan turunnya malaikat. Allah Ta’ala berfirman:
    تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا
    Artinya :
    “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril” (QS. Al Qadar: 4)

    Banyak malaikat yang akan turun pada Lailatul Qadar sebab banyaknya barokah (berkah) pada malam tersebut. Karena sekali lagi, turunnya malaikat mengambarkan turunnya berkah dan rahmat. Sebagaimana malaikat turun saat ada yang membacakan Al Qur’an, mereka akan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis dzikir -yaitu majelis ilmu-. Dan malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu sebab malaikat sangat mengagungkan mereka. (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407)

    Malaikat Jibril disebut “Ar Ruuh” dan dispesialkan dalam ayat sebab menunjukkan kemuliaan (keutamaan) malaikat tersebut.
  5. Lailatul Qadar disifati dengan ‘salaam’
    Yang dimaksud ‘salaam’ dalam ayat,
    سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْر
    Artinya :
    “Malam itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fajar” (QS. Al Qadr: 5)

    Maksudnya malam tersebut penuh keselamatan di mana setan tidak sanggup berbuat apa-apa di malam tersebut baik berbuat buruk atau mengganggu yang lain. Demikianlah kata Mujahid (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407). Juga sanggup berarti bahwa malam tersebut, banyak yang selamat dari eksekusi dan siksa sebab mereka melaksanakan ketaatan pada Allah (pada malam tersebut). Sungguh hal ini menunjukkan keutamaan luar biasa dari Lailatul Qadar.
  6. Lailatul Qadar yaitu malam dicatatnya takdir tahunan
    Allah Ta’ala berfirman,
    فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ

    Artinya :
    “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah” (QS. Ad Dukhan: 4).

    Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya (12: 334-335) menerangkan bahwa pada Lailatul Qadar akan dirinci di Lauhul Mahfuzh mengenai penulisan takdir dalam setahun, juga akan dicatat janjkematian dan rizki. Dan juga akan dicatat segala sesuatu hingga selesai dalam setahun. Demikian diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, Abu Malik, Mujahid, Adh Dhohak dan ulama salaf lainnya.

    Namun perlu dicatat -sebagaimana keterangan dari Imam Nawawi rahimahullah­ dalam Syarh Muslim (8: 57)– bahwa catatan takdir tahunan tersebut tentu saja didahului oleh ilmu dan penulisan Allah. Takdir ini nantinya akan ditampakkan pada malikat dan ia akan mengetahui yang akan terjadi, kemudian ia akan melaksanakan kiprah yang diperintahkan untuknya.
  7. Dosa setiap orang yang menghidupkan malam ‘Lailatul Qadar’ akan diampuni oleh Allah
    Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia bersabda,
    مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

    Artinya :
    “Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar sebab keyakinan dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah kemudian akan diampuni.” (HR. Bukhari)
    Ibnu Hajar Al Asqolani menyampaikan bahwa yang dimaksud ‘iimaanan’ (karena iman) yaitu membenarkan kesepakatan Allah yaitu pahala yang diberikan (bagi orang yang menghidupkan malam tersebut). Sedangkan ‘ihtisaaban’ bermakna mengharap pahala (dari sisi Allah), bukan sebab mengharap lainnya yaitu misalnya berbuat riya’. (Lihat Fathul Bari, 4: 251).

Itulah beberapa Keistimewaan Malam Lailatul Qadar yang sanggup kami share, semoga kita semua dimudahkan oleh Allah SWT untuk meraih dan/atau menjumpai malam yang sangat istimewa dan mulia yakni Lailatul Qadar, dengan sanggup mengisi hari-hari terakhir kami di bulan Ramadhan dengan amalan sholih. Amien.   (Rumaysho.com)


Demikianlah Artikel

Sekianlah artikel kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.