loading...

Khutbah Jumat Singkat Wacana Bulan Sya;ban (Amalan Dan Keutamaan Bulan Syaban) - Hallo sahabat Pahala Online, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Khutbah Jumat Singkat Wacana Bulan Sya;ban (Amalan Dan Keutamaan Bulan Syaban), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Khutbah Jum'at, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.



Judul : Khutbah Jumat Singkat Wacana Bulan Sya;ban (Amalan Dan Keutamaan Bulan Syaban)
link : Khutbah Jumat Singkat Wacana Bulan Sya;ban (Amalan Dan Keutamaan Bulan Syaban)

Baca juga


Khutbah Jumat Singkat Wacana Bulan Sya;ban (Amalan Dan Keutamaan Bulan Syaban)

Kumpulan Doa Islami - Pada rujukan khutbah jum'at yang singkat dan pendek ini kami akan mengangkat tema ihwal Bulan sya'ban. Bulan dimana Rasulullah SAW paling banyak menunaikan ibadah puasa sunnah dibandingkan bulan-bulan lainnya. Selain itu, dalam rujukan khutbah jum'at ini, kami juga akan mengulas seputar keutamaan bulan sya'ban serta amalan-amalan di bulan sya'ban.


Untuk mempersingkat waktu, marilah kita simak dan pelajari bantu-membantu khutbah jum'at singkat di bulan sya'ban berikut ini :

at yang singkat dan pendek ini kami akan mengangkat tema ihwal Bulan sya Khutbah Jum'at Singkat ihwal Bulan Sya'ban (Amalan dan Keutamaan Bulan Sya'ban)
Ilustrasi : Khutbah Jum'at Bulan Sya'ban

Khutbah Pertama:

إِنَّ الْحَمْدَ ِلله، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُه وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئآتِ إَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَه وَمَنْ يَضْلِلْ فَلاهَادِيَ لَه. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاًّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه. اللهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدًى
يَأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُواللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. يَآأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسِ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُواللهَ الَّذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُّوا اللهَ وَقُولُوْا قَوْلاً سَدِيْدً * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Hari ini kita telah memasuki bulan Sya'ban. Tidak terasa telah enam hari kita bersamanya. Bulan Sya'ban, yang terletak diantara Rajab dan Ramadhan ini seringkali dilalaikan oleh manusia. Hingga Rasulullah SAW bersabda:
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ
Artinya :
Ini yakni bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia, yaitu antara bulan Rajab dan Ramadhan. (HR. An-Nasa'i. "Hasan" berdasarkan Al-Albani)

Banyak orang yang lalai, bahkan sebagian menyebabkan Sya'ban sebagai bulan pelampiasan. "Mumpung belum Ramadhan, kita puaskan maksiat", "Mumpung belum Ramadhan. Nanti kalau sudah Ramadhan, puasa kita sanggup tidak sah", dan kalimat-kalimat senada adakala muncul dalam masyarakat kita sebagai bentuk betapa tertipunya insan di bulan Sya'ban

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Dari Rasulullah kita menjadi tahu bahwa ternyata bulan Sya'ban yakni bulan yang istimewa. Mengapa? Sebab bulan ini yakni bulan diangkatnya amal insan kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda dalam kelanjutan hadits di atas:
وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ
Artinya :
Di bulan inilah amal perbuatan insan diangkat kepada Rabb semesta alam. (HR. An-Nasa'I dan Ahmad. "Hasan" berdasarkan Al-Albani)

Itulah keutama'an bulan Sya'ban yang pertama. Bulan diangkatnya amal insan kepada Allah SWT.

Keutamaan kedua bulan Sya'ban adalah, pada pertenga hannya. Inilah yang dikenal dengan istilah Nisfu Sya'ban. Rasulullah SAW bersabda mengenai keutamaan nishfu Sya'ban : 

إِنَّ اللهُ لَيَطَّلِعُ فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانِ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْمُشَاحِنٍ
Artinya :
Sesungguhnya Allah menilik pada setiap malam nishfu Sya'ban. Lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya, kecuali yang berbuat syirik atau yang bertengkar dengan saudaranya. (HR Ibnu Majah, dinilai shahih oleh Al-Albani)
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Itulah dua keutamaan bulan Sya'ban, dan cukuplah hadits shahih bagi kita. Ada memang cukup terkenal di masyarakat ihwal keutamaan Sya'ban sebagai bulan Rasulullah. Namun itu yakni hadits dha'if. Diantaranya adalah:
رجب شهر الله وشعبان شهري ورمضان شهر أمتي
Artinya :
Rajab yakni bulan Allah, Sya'ban yakni bulanku, dan Ramadhan yakni bulan umatku. (HR. Dailami)

Hadits itu yakni hadits dha'if. Demikian pula hadits-hadits sejenis ihwal keutamaan bulan Sya'ban yang senada dengan itu.

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Lalu apa amal di bulan Sya'ban yang dicontohkan Rasulullah SAW? Ini penting untuk kita ketahui dan amalkan. Sebab selain menghidupkan sunnah, mengikuti rujukan dan teladan dari Rasulullah SAW yakni bukti cinta kita kepada Allah SWT. 

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya :
Katakanlah: "Jika kau (benar-benar) mengasihi Allah, ikutilah aku, pasti Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imran : 31)

Amal di bulan Sya'ban yang pertama, yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW yakni memperbanyak puasa sunnah. 

حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُوْرِ مَاتَصُوْمُ مِنْ شَعْبَان قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيْهِ اْلأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِيْنَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِيْ وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya :
Usamah bin Zaid berkata kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, saya tidak melihat engkau berpuasa di satu bulan melebihi puasamu di bulan Sya'ban." Rasulullah menjawab, "Ini yakni bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia, yaitu antara bulan Rajab dan Ramadhan. Di bulan inilah amal perbuatan insan diangkat kepada Rabb semesta alam. Karena itu saya ingin ketika amalku diangkat kepada Allah, saya sedang berpuasa." (HR. An-Nasa'i. Al Albani berkata "hasan")

Begitulah. Rasulullah SAW banyak berpuasa di bulan Sya'ban sekaligus menginginkan biar ketika amalnya diangkat pada bulan Sya'ban itu, Rasulullah SAW dalam keadaan sedang berpuasa

Ummul Mukminin Aisyah juga meriwayatkan kebiasaan R asulullah SAW itu. 

لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَصُوْمُ شَهْرًا اَكْثَرَ مِنْ شَعْبَان، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُوْمُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
Artinya :
Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa sunnah di satu bulan lebih banyak daripada bulan Sya'ban. Sungguh, dia berpuasa penuh pada bulan Sya'ban. (HR. Bukhari)

Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan dalam Fathul Bari bahwa dalam ungkapan bahasa Arab, seseorang sanggup menyampaikan "berpuasa sebulan penuh" padahal yang dimaksud yakni "berpuasa pada sebagian besar hari di bulan itu".

Dari keterangan di atas, tahulah kita bahwa berpuasa sunnah di bulan Sya'ban menjadi begitu istimewa lantaran pada bulan itu amal diangkat, bulan itu dilalaikan oleh banyak orang, dan sekaligus puasa Sya'ban merupakan persiapan puasa Ramadhan.

Syaikh Muhyidin Mistu, Mushthafa Al-Bugha, dan ulama lainnya mengomentari menjelaskan dalam Nuzhatul Muttaqin, "Berpuasa sunnah pada bulan Sya'ban mempunyai keistimewaan tersendiri. Sekaligus untuk persiapan menghadapi puasa Ramadhan. Selain itu, di bulan Sya'ban lah semua amal perbuatan insan dinaikkan kepada Allah"

Yang perlu diperhatikan adalah, dihentikan mengkhu suskan berpuasa pada satu atau dua hari terakhir Sya'ban kecuali puasa yang harus ditunaikan (karena nadzar, qadha' atau kafarat)atau puasa sunnah yang biasa dilakukan (puasa Dawud, Senin Kamis, dan lain-lain)

Rasulullah SAW bersabda:

لاَيَتَقَدَّمَنَّ أَحَدُكُمْ رَمَضَانَ بِصَوْمٍ يَوْمٍ أُوْيَوْمَيْنِ، إَلاَّ أَنْ يَكُوْنَ رَجُلٌ كَانَ يَصُوْمُ صَوْمَهُ فَلْيَصُمْ
Artinya :
Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari sebelumnya. Kecuali seseorang yang (memang seharusnya/biasanya) melaksanakan puasanya pada hari itu. Maka hendaklah ia berpuasa. (HR Bukhari)

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Amal kedua pada bulan Sya'ban ialah melunasi hutang-hutang puasa, khususnya bagi perempuan yang masih belum selesai mengqadha' puasa Ramadhan sebelumnya. Demikian pula bagi kita untuk mengingatkan keluarga kita biar memanfaatkan Sya'ban bagi yang belum selesai meng-qadha puasanya.

'Aisyah berkata:

كَانَ يَكُوْنُ عَلَيَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَان، فَمَا أَسْتَطِيْعُ أَنْ أَقْضِيَ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ، قَالَ يَحْيَى الشُّغْلُ مِنَ النَّبِيِّ أُوْ بِالنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم
Artinya :
Aku punya hutang puasa Ramadan, saya tak sanggup mengqadhanya kecuali di bulan Sya'ban, lantaran sibuk melayani Nabi SAW. (HR Bukhari)

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Amal ketiga pada bulan Sya'ban ialah memperbanyak ibadah dan amal kebajikan secara umum. Entah itu menggiatkan shalat rawatib, qiyamullail, tilawah Al-Qur'an, bershadaqah, dan lain-lain. Mengingat bahwa bulan Sya'ban yakni bulan diangkatnya amal, maka alangkah baiknya ketika amal kita benar-benar anggun pada bulan itu. Dengan catatan tetap sesuai sunnah.

Adapun malam nishfu Sya'ban, sebagaimana hadits di atas ia memang mempunyai keutamaan. Ibnu Taimiyah menegaskan "Adapun malam Nishfu Sya'ban, di dalamnya terdapat keutamaan."

Karena itu, ada sebagian ulama salaf dari kalangan tabi'in di negeri Syam, menyerupai Khalid bin Ma'dan dan Luqman bin Amir yang menghidupkan malam ini dengan berkumpul di masjid-masjid untuk melaksanakan ibadah tertentu pada malam Nishfu Sya'ban. Dari merekalah kaum muslimin mengambil kebiasaan itu. Imam Ishaq ibn Rahawayh menegaskannya dengan berkata, "Ini bukan bid'ah!"

Ulama Syam lain, di antaranya Al-Auza'i, tidak menyukai perbuatan berkumpul di masjid untuk shalat dan berdoa bersama pada Nishfu Sya'ban. Tetapi dia dan ulama yang lain menyetujui keutamaan shalat, baca Al Alquran dan lain-lain pada Nishfu Sya'ban jikalau dilakukan sendiri-sendiri. Pendapat ini yang dikuatkan Ibn Rajab Al-Hanbali dan Ibnu Taimiyah.

Adapun ulama Hijaz menyerupai Atha', Ibnu Abi Mulaikah, dan para pengikut Imam Malik menganggap hal terkait Nishfu Sya'ban sebagai bid'ah. Namun berdasarkan mereka, qiyamullail sebagaimana disunnahkan pada malam lainnya dan puasa di siangnya alasannya yakni termasuk Ayyamul Bidh ialah baik.

Semoga perbedaan pendapat mengenai Nishfu Sya'ban ini dipahami dengan baik dan tidak menghalangi kita untuk melaksanakan segala amal ibadah utama pada bulan Sya'ban. 

وقل رب اغفر وارحم وانت خير الراحمين

(Kemudian dilanjutkan dengan khutbah kedua. Untuk khutbah kedua silakan sanggup dipelajari di link beirkut : Khutbah Kedua Sholat Jum'at Lengkap)

Itulah Contoh Khutbah Jum'at Singkat ihwal Bulan Sya'ban yang mencakup keutamaan bulan sya'ban serta amalan-amalan di bulan sya'ban. Semoga khutbah jum'at ini sanggup bermanfaat dan/atau sanggup dijadikan referensi bagi Anda yang kebetulan ahad ini menjadi khotib jum'at. Silakan Anda sanggup kembangkan lagi rujukan khutbah jum'at singkat diatas, supaya lebih maksimal lagi.  


Demikianlah Artikel

Sekianlah artikel kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.