loading...

Pergolakan di Afrika: Biarkan Saya Jadi Muslim Terakhir di Afrika Tengah - Hallo sahabat Pahala Online, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pergolakan di Afrika: Biarkan Saya Jadi Muslim Terakhir di Afrika Tengah, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel DUNIA, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.



Judul : Pergolakan di Afrika: Biarkan Saya Jadi Muslim Terakhir di Afrika Tengah
link : Pergolakan di Afrika: Biarkan Saya Jadi Muslim Terakhir di Afrika Tengah

Baca juga


Pergolakan di Afrika: Biarkan Saya Jadi Muslim Terakhir di Afrika Tengah

Melihat penderitaan Muslim di Republik Afrika Tengah, seorang imam di Bangui menjadi saksi kepada kekejaman yang dilakukan Nasrani terhadap Muslim di negara yang dilanda pergolakan.

"Saya tidak akan meninggalkan Bangui, saya ingin menjadi Muslim Afrika Tengah terakhir yang meninggalkan negara itu atau sekurang-kurangnya Muslim terakhir yang dikebumikan di sini, "kata seorang Imam Bangui kepada Program Newsday BBC pada hari Isnin, 10 Februari lalu.

"Negara ini adalah tempat peristirahatan terakhir dari ayah dan ibu saya," tambah imam itu dengan sedih.
Tentera rejim Afrika Tengah
Sehingga kini ribuan orang Muslim awam yang ketakutan melarikan diri untuk mempertahankan hidup mereka dari dibunuh, dirompak dan gangguan oleh tentera bersenjata yang majoritinya adalah Kristian di bandar tersebut.

Gerombolan Nasrani menyerbu dari rumah ke rumah, tentera Kristian menyerbu setiap rumah-rumah Muslim dan membunuh anak-anak dan perempuan Muslimah dan melakuka rompakan dan merosakkan harta benda orang Islam, laporan PBB mendedahkan.

"Para anggota keselamatan Nasrani telah mensasarkan kita, "katanya

"Mereka sudah membakar sebahagian besar masjid di ibu negara, hanya segelintir masjid saja tidak disentuh di persekitaran kami."

Meskipun ribuan Muslim meninggalkan negara mereka, imam tersebut yang namanya tidak dikenal pasti oleh laporan BBC, menolak untuk melarikan diri. Dia berlindung bersama dengan umat Islam yang tinggal KM 5 dalam daerah yang diduduki majoriti orang Islam Bangui.

"Aku akan menjadi Muslim terakhir di CAR ,"katanya.

"Jika mereka ingin membunuh kami di Kilometer 5, di persekitaran kami," Tambahnya.

"Kami bersedia untuk menerima takdir kita kerana kita percaya pada Allah dan kami yakin bahawa Allah akan melindungi kita, " tambahnya.

*Diterjemahkan oleh Detik Islam dari eramuslim.com


Demikianlah Artikel

Sekianlah artikel kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.