Loyang Kora Berasal dari bahasa daerah Gayo yang artinya Loyang adalah goa,Koro adalah kerbau. Loyang koro adalah gua kerbau. Pada pinggiran danau laut tawar terletak sebuah gua yang menembus pegunungan Brahpanyang sampai kedesa isaq yang jauhnya kira-kira 35 KM. Pada abad ke 12 gua ini konon cerita digunakan masyarakat untuk jalan penghubung antara gua loyang koro didesa toweren uken dengan gua kaming didesa isak.
Pada masa itu aktifitas masyarakat toweren uken adalah bersawah, sedangkan masyarakat isak adalah suatu daerah pengembalakan oleh sebab itu pada musim tanam padi didaerah toweren uken masyarakat mengembalakan ternak kerbaunya kedesa isak, demikian sebaliknya pada musim Gadu dan musim pengolohan tanah sawah didaerah toworen uken dam sekitarnya masyarakat membawanya kembali kerbaunya melalui Gua Loyang koro untuk digunakan sebagai alat pertanian seperti membajak sawah.Menghaluskan bongkahan Tanah sawah, untuk menarik gerobak atau untuk dijual kedaerah-daerah lain.
Pada zaman kerajaan Raja Linge berkuasa di Aceh Tengah seing terjadi pencurian kerbau yang datang bergerombolan dari daerah aceh pesisir. Sehingga Raja Linge membuat satu janji magic yang mana bila kerbau yang melintas daerah bur lintang atau KM 12 jalan takengon menuju isaq, maka kerbau atau jenis hewan lainnya akan mati tiba-tiba selain pengaruh magic juga adagangguan binatang buas yang sangat rawan.
Untuk menghindarkan terjadi gangguan hal-hal yang tidak diinginkan maka masyarakat mengambil inisiatif untuk mengambi jalan alternatif melalui Gua oyang koro sebagai jalan mengembalakan ternak kerbau.Kedesa isak dan sekitarnya atau sebaliknya kedesa toworen dan sekitar kota Takengon.
Pada zaman penjajahan kolonial belanda
Pada awal zaman penjajahan kolonial belanda gua ini digunakan untuk markas kelompok masyarakat di aceh tengah atau gayo yang menentang kehadiran kolonial belanda ( tantara muslimin) kelompok ini di pinpim oleh jamerah aman catur atau se3ring dikenal oleh masyarakat dengan sebutan tok rabise.
Tok rabise ini adalah seorang jawara yang mempunyai ilmu kadikjayaan dalam api apabila dibakar. Yang paling unik lagi tok rabise mampu berperang selama satu minggu tampa makan dan minum,dan tok rabise ini kebal terhadap benda tajam dan benda senjata api dan satu hal lagi tok rabise ahli seluk beluk Gua disekitarnya sehingga beliau menemukan jalan tembus kegua loyang koro ke isaq juga ditemukan gua kemili dan gua gajah. Gua kemili jaraknya lebih kurang 1 KM ke arah timur gua loyang koro sedangkan gua gajah jaraknya antara 500 meter kearah barat gua loyang koro.
Pada awal abat ke 19 setelah kolonial belanda berkuasa menjajah indonesia dan Aceh, kelompok tentara muslimin tidak mersa puas dan mereka akan membunuh belanda secara membabi buta, sehubungan dengan hal tersebut olehy raja ilang yang berkuasa di Aceh tengah, memberikan tanah disekitar oyang koro untuk pimpinan tewntara muslimin ( tok rebise ) agar mereka tidak lagi menganggu kolinia belanda dan mereka diberikan pasilitas untuk melakukan aktifitas berternak kerbau dan kambing dan mereka diberikan Raja jabatan sebagai panglima khusus reje ilang.
![]() |
Misteri Gua Loyang Koro di Aceh Tengah |
Pada zaman kerajaan Raja Linge berkuasa di Aceh Tengah seing terjadi pencurian kerbau yang datang bergerombolan dari daerah aceh pesisir. Sehingga Raja Linge membuat satu janji magic yang mana bila kerbau yang melintas daerah bur lintang atau KM 12 jalan takengon menuju isaq, maka kerbau atau jenis hewan lainnya akan mati tiba-tiba selain pengaruh magic juga adagangguan binatang buas yang sangat rawan.
Untuk menghindarkan terjadi gangguan hal-hal yang tidak diinginkan maka masyarakat mengambil inisiatif untuk mengambi jalan alternatif melalui Gua oyang koro sebagai jalan mengembalakan ternak kerbau.Kedesa isak dan sekitarnya atau sebaliknya kedesa toworen dan sekitar kota Takengon.
Pada zaman penjajahan kolonial belanda
Pada awal zaman penjajahan kolonial belanda gua ini digunakan untuk markas kelompok masyarakat di aceh tengah atau gayo yang menentang kehadiran kolonial belanda ( tantara muslimin) kelompok ini di pinpim oleh jamerah aman catur atau se3ring dikenal oleh masyarakat dengan sebutan tok rabise.
Tok rabise ini adalah seorang jawara yang mempunyai ilmu kadikjayaan dalam api apabila dibakar. Yang paling unik lagi tok rabise mampu berperang selama satu minggu tampa makan dan minum,dan tok rabise ini kebal terhadap benda tajam dan benda senjata api dan satu hal lagi tok rabise ahli seluk beluk Gua disekitarnya sehingga beliau menemukan jalan tembus kegua loyang koro ke isaq juga ditemukan gua kemili dan gua gajah. Gua kemili jaraknya lebih kurang 1 KM ke arah timur gua loyang koro sedangkan gua gajah jaraknya antara 500 meter kearah barat gua loyang koro.
Pada awal abat ke 19 setelah kolonial belanda berkuasa menjajah indonesia dan Aceh, kelompok tentara muslimin tidak mersa puas dan mereka akan membunuh belanda secara membabi buta, sehubungan dengan hal tersebut olehy raja ilang yang berkuasa di Aceh tengah, memberikan tanah disekitar oyang koro untuk pimpinan tewntara muslimin ( tok rebise ) agar mereka tidak lagi menganggu kolinia belanda dan mereka diberikan pasilitas untuk melakukan aktifitas berternak kerbau dan kambing dan mereka diberikan Raja jabatan sebagai panglima khusus reje ilang.