loading...

Hikmah Dan Keutamaan Makan Sahur Saat Puasa - Hallo sahabat Pahala Online, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Hikmah Dan Keutamaan Makan Sahur Saat Puasa, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artikel Islami, Artikel Gema Ramadhan, Artikel Hikmah, Artikel Puasa Sunah, Artikel Puasa Wajib, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.



Judul : Hikmah Dan Keutamaan Makan Sahur Saat Puasa
link : Hikmah Dan Keutamaan Makan Sahur Saat Puasa

Baca juga


Hikmah Dan Keutamaan Makan Sahur Saat Puasa

Kumpulan Doa Islami - Makan sahur hukumnya sunnah muakkad yaitu sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana Beliau bersabda "Makan sahurlah kalian lantaran dalam sahur ada barokah" (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat lain, Nabi SAW bersabda "Sahur yaitu masakan yg barokah janganlah kalian tinggalkan walaupun hanya meminum seteguk air lantaran Allah dan Rasul-Nya memberi shalawat kepada orang yg sahur" (HR. Ahmad dan Ibnu Abi Syaibah)

Dari beberapa riwayat diatas, sudah sangat terperinci bahwa makan sahur banyak mempunyai pesan tersirat dan keutamaan, terdapat barokah di dalamnya. Selain itu, makan sahur juga merupakan syiar puasa seorang muslim dan sebagai pemisah antara puasa kita dan puasa Ahlul Kitab. Dan masih banyak lagi hikmah dan keutamaan sahur ketika puasa ramadhan dan/atau puasa sunnah. Berikut yaitu ulasan selengkapnya seputar pesan tersirat makan sahur.

 yaitu sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW Hikmah dan Keutamaan Makan Sahur ketika Puasa
Ilustrasi: Ronda (Membangunkan orang untuk makan sahur)

Keutamaan Makan Sahur

  1. Sahur yaitu Barakah
    Dari Salman rodhiyallohu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Barakah ada pada tiga perkara: Jama'ah, Tsarid, dan makan sahur." (HR Thabrani, Abu Nu'aim).

    Dari Abdullah bin Al Harits dari seorang shahabat Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam: Aku masuk menemui Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam ketika dia makan sahur, dia berkata, "Sesungguhnya makan sahur yaitu berkah yang Alloh berikan pada kalian maka janganlah kalian tinggalkan." (HR An Nasa`i dan Ahmad).

    Keberadaan sahur sebagai barakah sangatlah jelas, lantaran dengan makan sahur berarti mengikuti sunnah, menumbuhkan semangat serta meringankan beban yang berat bagi yang berpuasa, dalam makan sahur juga menyelisihi Ahlul Kitab lantaran mereka tidak melaksanakan makan sahur. Oleh lantaran itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menamainya makan pagi yang diberkahi sebagaimana dalam dua hadits Al Irbadh bin Sariyah dan Abi Darda` radhiyallahu ‘anhuma, "Marilah menuju makan pagi yang diberkahi, yakni sahur."
  2. AllAh dan Malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur.
    Dari Abu Sa'id Al Khudri rodhiyallohu ‘anhu, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Sahur itu masakan yang barokah, janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya meneguk seteguk air, lantaran Alloh dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur."

    Oleh lantaran itu, seorang muslim hendaknya tidak menyia-nyiakan pahala yang besar ini dari Rabb yang Maha Pengasih. Dan sahurnya seorang mukmin yang paling utama yaitu kurma.

    Bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Sebaik-baik sahurnya seorang mukmin yaitu kurma." (HR Abu Dawud, Ibnu Hibban, Baihaqi).

    Barangsiapa yang tidak menemukan korma, hendaknya bersungguh-sungguh untuk sahur walau hanya dengan meneguk satu teguk air, lantaran fadhilah (keutamaan) yang disebutkan tadi, dan lantaran sabda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, "Makan sahurlah kalian walau dengan seteguk air."

Hikmah Makan Sahur

Waktu dan aturan yang diwajibkan atas Ahlul Kitab yaitu dihentikan makan, minum, dan jima' sesudah tidur, artinya kalau tertidur, maka dihentikan makan hingga malam berikutnya.

Hal itu ditetapkan juga untuk kaum muslimin, sebagaimana telah dijelaskan. Maka ketika aturan tersebut dihapuskan, Rasulullah memerintahkan umatnya makan sahur untuk membedakannya dengan puasa Ahlul Kitab.

Dari 'Amr bin 'Ash rodhiyallohu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Pembeda antara puasa kita dengan puasanya Ahlul Kitab yaitu makan sahur." (HR Muslim).

Mengakhirkan Sahur

Disunnahkan mengakhirkan sahur sesaat sebelum fajar, lantaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu melaksanakan sahur, ketika selesai makan sahur Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bangun untuk sholat subuh, dan jarak (selang waktu) antara sahur dan masuknya shalat kira-kira lamanya seseorang membaca lima puluh ayat di al quran

Anas rodhiyallohu ‘anhu meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit rodhiyallohu ‘anhu, "Kami makan sahur bersama Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, lalu dia shalat, saya tanyakan (kata Anas): Berapa usang jarak antara adzan dan sahur? Beliau menjawab, "Kira-kira 50 ayat membaca Al Qur'an." (HR Bukhari Muslim)

Hukum Makan Sahur

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam memerintahkannya dengan perintah yang sangat ditekankan. Beliau bersabda, "Barangsiapa yang mau berpuasa hendaklah sahur dengan sesuatu." (HR Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, Abu Ya'la, Al Bazzar).
Dan bersabda, "Makan sahurlah kalian lantaran dalam sahur ada barokah." (HR Bukhori Muslim).

Makara aturan makan sahur yaitu sangat dianjurkan oleh Baginda Rasulullah SAW.


Itulah beberapa Hikmah dan Keutamaan Makan Sahur ketika Berpuasa yang sanggup kami share pada pertemuan kali ini. Untuk itu, jangan sekali-kali kita meremehkan dan/atau meninggalkan makan sahur ketika berpuasa. Selain banyak keutamaan dan hikmahnya, makan sahur juga sebagai salah satu penambah stamina kita dalam menjalankan ibadah puasa. Sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak berpuasa lantaran tidak sahur yang menjadikan badan menjadi lemas. :D . 


Demikianlah Artikel

Sekianlah artikel kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.