Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
Insyaa' Allah hari ini kita akan sharing mengenai hari kiamat. Di dalam Al-Qur'an hari kiamat disamping disebut sebagai al-qiyamah (QS 75:1), juga disebut sebagai al-waaqi'ah (QS 56:1), al-haaqqah (QS 69:1), al qaari'ah (QS 101:1) dan lain-lain. Bagaimana kejadiaan hari kiamat tersebut banyak diceritakan baik di dalam Al Qur'an maupun Hadits. Tetapi kapan terjadinya? Sama sekali tidak ada satu makhluk-pun yang tahu, hanya Allah yang Maha mengetahui dan hanya pada Allah pengetahuan tentang kapan terjadi hari kiamat tersebut.
Pertanyaan kapan hari kiamat ini bukan cuman ummat Islam yang bertanya-tanya seperti dalam beberapa hadits disebutkan mataa as-saa'ah (kapan kiamat)? Tetapi orang kafir sekalipun bertanya-tanya ayyaana yaum al-qiyaamah (bila hari kiamat itu)? Dalam hadits malaikat Jibril AS pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, yaitu dalam HR Shahih Bukhari No. 48, Shahih Muslim No. 10, dal lain-lain:
(Jibril 'Alaihis salam) berkata: Kapan terjadinya hari kiamat? Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Yang ditanya tentang itu tidak lebih tahu dari yang bertanya. Tapi aku akan terangkan tanda-tandanya; (yaitu); jika seorang budak telah melahirkan tuannya, jika para penggembala unta yang berkulit hitam berlomba-lomba membangun gedung-gedung selama lima masa, yang tidak diketahui lamanya kecuali oleh Allah. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca: Sesungguhnya hanya pada Allah pengetahuan tentang hari kiamat (QS 31:34).
Jadi kalau sudah nggak ada yang tahu kapan terjadinya hari kiamat, kenapa masih kita bahas juga? Itu dia masalahnya, karena tidak ada yang tahu maka banyak yang pingin mencari tahu. Apalagi Nabi SAW dalam beberapa hadits memberikan keterangan-keterangan atau tanda-tanda bahwa hari kiamat telah dekat. Nabi SAW tidak melarang kita mencari tahu, bahkan beliau wanti-wanti kalau tanda-tanda itu datang. Pencarian ummat manusia tentang kapan hari kiamat datang ini tidak saja dilakukan oleh ummat Islam tetapi juga kaum ilmuwan, ahli ilmu falak - astronomi, dengan menghitung atau memperkirakan umur ummat manusia, umur bumi bahkan umur bulan dan umur matahari. Karena dengan mengetahui umur-umur tersebut, diperkirakan akhir dari segalanya atau kiamat.
Para ilmuwan memperkirakan umur bumi, bulan dan matahari serta alam semesta sudah milyaran tahun (alias tidak tahu dengan pasti) dan akan berakhir milyaran tahun lagi. Tetapi awal tahun 2015, para ilmuwan menemukan bagian kutub selatan matahari berdiameter 142 milyar km padam (tidak bercahaya) berwarna hitam. Apalagi dengan perubahan cuaca yang sangat radikal dan terjadi bencana alam dimana-mana, memicu ummat manusia baik Muslim maupun Non-Muslim bertanya-tanya? Apakah yang sedang terjadi, apakah dunia akan kiamat, kapan kiamat terjadi?
Bagi kita ummat Islam bahwa kiamat pasti datang. Di dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa Allah akan menutup atau memadamkan atau menggulung matahari (QS 81:1) juga menghilangkan cahaya bulan (QS 75:8) atau Allah akan mengumpulkan atau menyatukan kembali bulan dan matahari (QS 75:9) dan lain-lain tanda. Ini semua menjukkan pada kita yang mempunyai akal fikiran dan keimanan bahwa kiamat sudah pasti akan terjadi. Tapi kapan?
Dalam hadits Bukhari No 48, Muslim No 10 dan lain lain telah kita sebutkan diatas bahwa ada lima masa sebelum kiamat. Di dalam HR Musnad Ahmad No. 17680 Rasulullah SAW menyebutkan lima masa sebelum kiamat adalah sebagai berikut:
1. Akan berlangsung nubuwwah (kenabian) di tengah-tengah kalian selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya (berakhir) bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya.
2. Kemudian berlangsung kekhilafahan menurut sistim kenabian selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya.
3. Kemudian berlangsung kerajaan yang bengis selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya.
4. Kemudian berlangsung pemerintahan yang menindas (diktator) selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya.
5. Kemudian akan berlangsung kembali kekhalifahan menurut sistim kenabian.
Fase ke-1, kita bisa memastikan dengan akurasi yang tinggi bahwa umur Nabi SAW sekitar 63 tahun dan Nubuwwah berlangsung sekitar 23 tahun (13 tahun di Makkah dan 10 tahun di Madinah) atau berakhir tahun 11H.
Fase ke-2 ada hadits Rasulullah SAW sendiri yang menyebutkan bahwa Khilafah di ummatku selama tigapuluh (30) tahun kemudian setelah itu kerajaan (HR Sunan Tirmidzi No 2152, Musnad Ahmad No. 20910 & 20918). Para ulama sepakat bahwa Khalifatur Rasyidin (Kalifah yang mendapat petunjuk) atau Khalifatur Rasul (Kalifah yang mengikuti Rasul) yaitu (1) Abu Bakar Sidiq RA, (2) Umar bin Khatab RA, (3) Ustman bin Affan RA, (4) Ali bin Abi Thalib RA dan (5) Hasan bin Ali RA. Meskipun tidak sampai selesai tetapi 6 bulan kekhalifan Hasan bin Ali RA menggenapkan 30 tahun fase ke-2. Jadi akhir fase ke-2 adalah tahun 41H.
Fase ke-3 dimulai dengan dinasti Muawiyah bin Abu Sufyan RA sampai seterusnya yang hanya Allah yang maha tahu kapan pastinya. Karena pada kekuasaan Umar bin 'Abdul 'Aziz (tahun 98-101H), ummat Islam saat itu berharap Umar bin 'Abdul 'Aziz menjadi amirul mu'minin setelah kekuasaan kerajaan yang bengis dan pemerintahan dictator. Maksudnya Fase ke-4 telah berakhir dan Fase ke-5 telah dimulai.
Tapi para ulama sekarang berpendapat berakhirnya fase ke-3 atau fase mulkan 'aadhdhan yaitu fase kerajaan yang berusaha berpegang teguh (menggigit) pada ajaran Islam adalah saat berakhirnya Kesultanan Turki Ustmaniyyah di tahun 1342H atau 1924M setelah kalah dalam perang dunia ke-1, konspirasi Yahudi dan Barat disamping 'kudeta' dari dalam yang terjadi di jazirah Arab saat itu. Hanya Allah yang Maha Mengetahui.
Kalau akhir fase ke-3 betul tahun 1342H, maka fase ke-4 yaitu fase mulkan jabriyyah atau fase raja-raja yang menindas atau diktator sudah dimulai sejak tahun 1343H (1924M). Jadi kita sekarang di fase ke-4 dan tidak ada yang tahu kapan berakhirnya sampai Allah berkendak mengakhirinya.
Hadits tentang lima masa penggembala onta yang berkulit hitam berlomba-lomba membangun gedung-gedung tinggi sudah beberapa kali dinisbahkan kepada raja-raja atau pemerintah tertentu. Tetapi teknologi dan ilmu pengetahuan semakin maju, gedung-gedung tinggi puluhan tahun bahkan beberapa tahun yang lewat sudah tidak menjadi gedung-gedung tinggi lagi. Entah gedung-gedung tinggi mana yang dimaksud oleh hadits tersebut dan entah raja-raja jabriyyah yang mana yang dimaksud hadits tersebut. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui.
Fase ke-5 entah kapan mulainya karena fase ke-4 belum jelas akhirnya. Namun demikian ada yang mencoba menghitung berdasarkan asumsi bahwa umur bumi atau Nabi Adam AS diturunkan ke bumi 6000 tahun sebelum Masehi. Sementara umur ummat Yahudi (dari Nabi Musa AS) sama dengan umur ummat Nabi Isa AS ditambah ummur ummat Nabi Muhammad SAW yaitu 2000, sedangkan Nabi Lahir tahun 570M. Jadi umur ummat Nabi Muhammad SAW adalah 1400 tahun lebih dan lebihnya sampai 100 tahun. Dengan demikian umur ummat Nabi Muhammad SAW kurang lebih 1500 tahun. Ada beberapa metoda lagi yang hasilnya menyebutkan bahwa umur ummat Islam antara 1400-1500 tahun tersebut sebelum kiamat datang.
Tentu saja perhitungan umur ummat manusia ini sangat problematik mengingat Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW tidak pernah menyebutkan kapan turunnya Nabi Adam AS kedunia apalagi umur dunia - tidak disebutkan di dalam Al-Qur'an dan Hadits. Kapan turunnya Nabi Adam AS dan usia bumi hanya ada dari sumber-sumber Yahudi. Jelas sekali asumsi atau sumber ini tidak bisa dipakai karena Yahudi laknatullah membunuh para Nabi dan menganti-ganti kitab Taurat serta Injil. Yahudi tidak dapat atau tidak bisa dipercaya.
Dalam hadits yang mutawattir, Nabi SAW berkata bahwa akan datang kepada kalian Hari Kiamat, sedang jarak antara saya diutus dan hari Kiamat segini dengan menunjukkan dengan kedua jarinya, telunjuk dan jari tengah, Kiamat akan datang kepada kalian pada pagi atau sore hari. Siapa yang meninggalkan harta, sungguh harta itu menjadi hak keluarganya dan siapa yang meninggalkan hutang atau dloya' maka itu menjadi hakku dan menjadi tanggunganku. Dloya' yaitu anaknya yang dalam keadaan miskin (HR Shahih Bukhari No. 4889, Shahih Muslim No. 5245 dan lain-lain - lebih dari 30 hadits).
Para ulama menerjemahkan - memahami hadits ini bermacam-macam. Ada yang memahami dengan perbedaan tinggi kedua jari, ada yang memahami dengan celah antar dua jari. Salah satunya menyebutkan bahwa lamanya/kurun waktu sejak Nabi Adam AS diturunkan ke Bumi sampai sebelum Nabi Muhammad SAW di utus adalah jarak/lebar/besar satu jari telunjuk. Umur Nabi SAW adalah jarak antara jari telunjuk dengan jari tengah yang dirapatkan - celah antara dua jari. Sementara kurun waktu setelah Nabi SAW wafat sampai hari kiamat adalah jarak/lebar/besar jari tengah.
Berapa lama kurun waktu antara Nabi Adam AS dengan Nabi Muhammad SAW? Tidak ada yang tahu dengan pasti, hanya Allah yang tahu (wallahu a'lamu bishshawabi).
Kalau kita hitung/perkirakan berdasarkan hadits ini, jarak antara (sisi dalam) jari telunjuk dan (sisi dalam) jari tengah yang dirapatkan adalah sekitar 63 tahun kurang-lebih (umur Nabi SAW), berapa jarak dari sisi luar jari telunjuk ke sisi dalam jari telunjuk? Atau berapa lama kurun waktu antara Nabi Adam AS diturunkan dengan Nabi Muhammad SAW datang/lahir?
Kalau kita menggunakan hadits lain tentang jumlah Nabi sejak Nabi Adam AS adalah sekitar 124 ribu orang dan jumlah Rasul 315 orang (HR Musnad Ahmad No. 21257). Kemudian kita asumsikan setiap generasi (25 tahun) diutus satu orang Nabi, maka waktu antara Nabi Adam AS dengan Nabi Muhammad SAW adalah 3.1 juta tahun.
Catatan bahwa ada kalanya jarak antara Nabi lima ratusan tahun dan beberapa generasi tanpa Nabi. Tapi ada juga 2 orang Nabi selaligus diutus pada satu generasi. Allah menyebutkan dalam Al Qur'an di akhir ayat 38 surat Al Furqan bahwa "dan kurun-kurun (waktu) antara demikian (kaum 'Aad dan Tsamud) sangat banyak (katsir)". Kalau Allah menyebutkan sangat banyak (tidak terhitung) generasi antara kaum 'Aad (ummat Nabi Huud AS) dengan kaum Tsamud (ummat Nabi Shalih AS) maka tidak hanya 20 generasi (500-san tahun) tetapi jauh lebih banyak dari itu.
Sementara kalau kita menggunakan sciense yaitu dengan isotop decay time (waktu peluruhan unsur atom tertentu). Para ahli Paleoanthropology membuktikan manusia modern tertua yang ditemukan (keturunan Nabi Adam AS - entah generasi keberapa) telah mendiami bumi sejak 160-180 ribu tahun SM yang lalu. Berarti waktu antara Nabi Adam AS dengan Nabi Muhammad SAW jauh lebih lama lagi dari 180 ribu tahun tersebut. Pendapat atau asumsi ini bisa benar sampai kelak ditemukan fosil manusia modern (keturunan Nabi Adam AS) lain yang lebih tua dari 180 ribu tahun. Untuk sementara asumsi ini bisa dipakai.
Kembali kepada Hadits mutawattir tentang jarak Nabi SAW diutus dengan hari kiamat seperti dua jari telunjuk dan tengah. Jika yang dimaksud adalah lebar jari tengah dan jari telunjuk - bukan perbedaan panjangnya. Maka jarak sisi luar jari telunjuk dengan sisi dalam jari telunjuk (kurun waktu Nabi Adam AS dengan Nabi Muhammad SAW) adalah antara 180 ribu - 3.1 juta tahun. Jarak sisi dalam jari tengah dengan sisi luar jari tengak (kurun waktu Nabi SAW wafat sampai dengan hari kiamat) adalah kurang lebih sama dengan jarak antara sisi luar dan sisi dalam jari telunjuk, karena besar kedua jari hampir sama? Wallahu a'lamu bishshawab - nggak ada yang tahu dengan pasti.
Tapi kalau yang dimaksud adalah perbedaan panjang maka jari telunjuk dan jari tengah. Maka tergantung berapa bagian perbedaan panjang rata-rata kedua jari tersebut. Jika diasumsikan perbedaan rata2 adalah 1/14 bagian maka umur ummat Nabi Muhammad SAW sampai hari kiamat adalah 1/14 dari (180 ribu sampai 3.1 juta) tahun.
Jadi mataa as-saa'ah, kapan kiamat datang? Wallahu a'lamu bishshawab.
Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang hari qiyamat. Katanya; Kapan terjadinya hari qiyamat?. Beliau balik bertanya kepada orang itu; Apa yang telah kamu siapkan untuk menghadapinya?. Orang itu menjawab; Tidak ada. Kecuali, aku mencintai Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau berkata: Kamu akan bersama orang yang kamu cintai. Anas berkata; Kami belum pernah bergembira atas sesuatu seperti gembiranya kami dengan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu: Kamu akan bersama orang yang kamu cintai. Selanjutnya Anas berkata; Maka aku mencintai Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Abu Bakr, 'Umar dan aku berharap dapat berkumpul bersama mereka disebabkan kecintaanku kepada mereka sekalipun aku tidak memiliki amal seperti amal mereka" (HR Shahih Bukhari No. 3412, 5705, 6620, Musnad Ahmad 12674).
Semoga bermamfa'at, kalau ada yang salah mohon koreksinya, itu berasal dari saya sebagai makhluk yang tidak luput dari salah. Kepada Allah Azza wa Jalla saya memohon ampun atas segala kesalahan dan kekhilafan.