Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
Sahabat semua, alhamdulillah kita masih diberi Allah SWT kesempatan (hidup), nikhmat dan karunia yang melimpah sampai hari ini sehingga kita masih dapat melanjutkan sharing kajian agama Islam. Insyaa' Allah kita lanjutkan kajian siirah Rasulullah SAW dengan topik Kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Beberapa waktu yang lewat telah kita bahas tentang Nasab atau Silsilah Nabi Muhammad SAW dan Bani Quraisy. Kita telah membahas bahwa Abdul Muthalib yaitu kakek Nabi SAW berencana menunaikan nazarnya untuk mengorban salah seorang dari anaknya, yaitu Abdullah. Tetapi atas desakan dan saran suku Quraisy pada saat itu Abdul Muthalib menerima saran atau nasehat orang tua untuk mengganti Abdullah dengan 100 (seratus) ekor onta. Dengan demikian Abdullah tidak jadi dikorbankan, tetapi diganti dengan mengorbankan 100 ekor onta.
Pada saat itu umur Abdullah sekitar 16 - 17 tahun. Penggantian nyawa Abdullah dengan 100 ekor onta ini, menjadi syariah atau kaidah fiqih dikemudian hari yang dapat kita lihat di dalam hadits riwayat Musnad Ahmad No.6737, Sunan Tirmidzhi No. 1308 dan Ibnu Maajah No. 2616.
Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka permasalah itu diserahkan kepada wali kurban, jika mereka berkehendak mereka boleh meminta qishas (balas bunuh), dan jika mereka berkehendak mereka boleh meminta tebusan, yaitu tiga puluh ekor hiqah (unta yang telah berumur empat tahun), dan tiga puluh jadza`ah (unta perempuan yang telah berumur lima tahun), serta empat puluh khaliqah unta yang sedang hamil). Adapun jika mereka mengajak damai dengan sesuatu maka itu menjadi hak mereka, dan itulah denda.
Tidak lama setelah kejadian itu - penggantian korban dengan 100 ekor onta. Pada saat Abdullah berusia 18 tahun, Abdul Muthalib memilih atau melamar putri dari kepala Bani Zuhra yang bernama Aminah binti Wahab untuk dinikahkan dengan Abdullah.
Singkat cerita Abdullah menikah dengan Aminah beberapa hari sebelum kafilah dagang ke syams berangkat dari Makkah. Menurut siirah, pengantin baru Abdullah dan Aminah cuman bersama selama seminggu sebelum ia (Abdullah) ikut berangkat ke syams - rihlatashitaai wasaif - bepergian pada musim dingin dan musim panas (QS 106:2).
Jadi dalam waktu seminggu menikah, Abdullah harus meninggalkan Aminah dan pergi berdagang ke Busra di Syams bersama rombongan kafilah dagang dari Makkah. Dalam perjalanan kembali pulang Abdullah merasa sakit berat dan pada saat ia tiba di Yatsrib, ia mengatakan kepada rombongannya bahwa ia akan tinggal di Yatsrib dengan kerabatnya sambil memulihkan kesehatannya dan tidak ingin mengganggu rombongan dagang. Sebagaimana yang telah kita bahas sebelumnya bahwa ibu Abdul Muthalib berasal dari Yatsrib - jadi kerabat dari nenek Abdullah. Apakah kebetulan? Tentu tidak, Allah SWT telah merencanakan dan rencana Allah adalah sebaik-baiknya rencana. Jadi Abdullah tinggal di Yatsrib - pada saat kafilah datang kembali, Aminah diberitahu bahwa Abdullah sakit di Yatsrib. Tidak berapa lama datang berita berikutnya bahwa Abdullah telah meninggal. Tidak ada yang tahu di mana ia dimakamkan. Jadi Aminah menjadi seorang janda muda di umur 18-19 tahun dan sedang hamil keturunan Abdullah.
Catatan pinggir bahwa kafilah dagang Li-iilaafi Quraisy ini berpergian ke Syams di musim panas dan ke Yaman di musim dingin. Kalau kita hitung balik dengan kalender Masehi maka awal musim panas di Jazirah Arab adalah akhir Juni atau awal July. Kalau Abdullah menikah dengan Aminah di akhir bulan Juni /July maka dia masih sempat ikut rombongan dagang yang berangkat sekitar bulan July/Agus awal atau pertengahan tahun 569 M atau setara dengan bulan Jumadil Awal/Akhir (bulan ke-5/6) 54 tahun sebelum Hijrah.
Jadi Aminah telah mengandung Nabi Muhammad SAW dan Nabi SAW sudah menjadi anak Yatim (ditinggal Bapaknya) sejak masih di dalam kandungan. Sebagaimana kita tahu bahwa Nabi SAW dilahirkan pada tahun Gajah. Jadi Allah SWT melindungi Nabi SAW pada saat terjadinya serangan pasukan Gajah Abrahah yang mencoba menghancurkan ka'bah dengan mengirim pasukan burung Ababil (berbondong-bondong).
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia? dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat). (QS 105:1-5)
Catatan pinggir kembali bahwa telah kita bahas sebelumnya bahwa penyerang pasukan Gajah Abrahah ini terjadi karena bangsa Arab Qahtani di Yaman masih pergi ke Makkah menunaikan ibadah Haji sementara Abrahah sudah membuat Katedral megah dan besar di Yaman agar tidak ada yang pergi menunaikan ibadah Haji ke Makkah. Abrahah sangat murka begitu mengetahui bangsa Arab Qahtani di Yaman masih pergi ke Makkah. Kalau kita hitung balik dengan kalender Masehi maka bulan Dzulhijjah (bulan ke-12) di tahun 54 sebelum Hijriah atau jatuh pada bulan February 570M. Kemungkinan penyerangan pasukan Gajah Abrahah ini terjadi di bulan Maret - April 570M setelah musim Haji (bulan Muharram atau Shafar 53 tahun sebelum Hijriah), dimana Aminah sedang hamil tua.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassallam (SAW) dilahirkan ditahun Gajah. Nabi SAW lahir ditahun Gajah ini juga berdasarkan perkataan seorang Sahabat ketika ditanya Utsman bin Affan RA "Apakah anda lebih tua ataukah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Sahabat tersebut menjawab "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih besar (kabir) segala-galanya dari padaku sekalipun dari sisi usia aku lebih dahulu dilahirkan dari pada Beliau, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dilahirkan pada tahun Gajah" (HR Sunan Tirmidzi No. 3552).
Kemudian Nabi SAW waktu ditanya para Sahabat kenapa puasa pada hari Senin, Beliau menjawab karena pada hari Senin Beliau dilahirkan kedunia (HR Shahih Muslim No. 1978 dan Musnad Ahmad No. 21508).
Sedangkan mengenai Bulan, para (mayoritas) ulama sepakat bahwa Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada bulan Rabi'ul Awal (bulan ke-3) tahun Hijriah. Tapi untuk tanggal jelahiran Nabi SAW para ulama berbeda pendapat, ada tang bilang tanggal 2, 8, 10, 12, 17 dan 22 Rabi'ul Awal. Karena Ibnu Ishaq di dalam buku Siirah yang menjadi referensi awal menyebutkan Nabi SAW lahir tanggal 12 Rabi'ul Awal, maka ummat Islam menerima sebagai 'official' tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Terlepas dari kontroversi tanggal dan asumsi2 yang digunakan, berdasarkan ilmu falak dan astronomi, kalau dihitung balik berdasarkan beberapa informasi yang ada, maka Hari Senin di Bulan ke-3 (Rabi'ul Awal) di tahun Gajah (53 tahun sebelum Hijrah) tersebut adalah jatuh pada tanggal 5 May 570M. Bulan May tahun 570M ini sekitar sebulan setelah kegagalan serangan pasukan Gajah Abrahah.
Catatan tambahan bahwa kalau dihitung balik dengan asumsi usia kandungan Siti Aminah adalah 9 bulan 10 hari atau 280 hari maka kemungkinan besar pernikahan Abdullah dengan Aminah terjadi pada minggu terakhir bulan July 569M dan Kafilah dagang Abdullah mungkin yang terakhir berangkat ke Syams di awal bulan Agustus 569M.
Demikian, kalau ada yang salah semua karena kesalahan saya sebagai makhluk yang tidak luput dari salah. Untuk itu saya mohon koreksinya dan kepada Allah Azza wa Jalla, saya mohon ampunan atas segala khilaf dan salah. Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bishshawabi.
--
Wassalam,
Aba Abdirrahim